Adu Parikan dan Ngudar Jangka Jayabaya

Bookmark and Share
image

PIAGAM PENGHARGAAN: Bupati Danar Rahmanto (kanan) memberikan piagam penghargaan kepada mantan Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi. (suaramerdeka.com/ Bambang Purnomo)

UNTUK bumbu penyegar pidato, sebagian masyarakat Jawa suka menyelipkan parikan (pantun Jawa). Demikian pula Ketua DPRD Wonogiri Wawan Setya Nugraha SSos. Saat menyampaikan pidato berbahasa Jawa di forum silaturahim, Selasa (15/5), dia menyampaikan dua bait parikan.

Saat mengakhiri pidatonya, Wawan berucap: ''Kupat duduhe santen, menawi lepat nyuwun pangapunten'' dan ''Waduk Gajahmungkur Wonogiri, wonten klentune atur nyuwun pangaksami" (maksudnya, manakala salah mohon maaf).

Secara khusus, forum silaturahim legislatif-ekskutif-tokoh masyarakat untuk memperingati hari jadi Kabupaten Wonogiri Ke 271 ini, digelar dalam nuansa kejawen. Para tamu yang hadir, mengenakan busana kejawen. Pria pakai beskap, jarik, blangkon dan keris. Kemudian wanita mengenakan jarik dan kebaya.

Bahasa yang dipakai untuk komunikasi pun, juga disampaikan dengan basa Jawa. Sehingga acara ini terasa begitu kenthal dalam warna yang njawani. Tidak ingin kalah dengan 'parikan' yang disampaikan Ketua DPRD, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto juga menutup pidatonya memakai pantun Jawa.

''Menyang Slogohimo dalane ndedel, sampun paripurna mangga kendel'' (maksudnya, acara sudah selesai mari diakhiri). ''Menawi Mas Wawan kala wau nyinggung waduk, kula mboten badhe nyuwun pirsa apa kang dumunung ana ngisor waduk.....(Kalau mas Wawan tadi nyinggung perut, saya tidak ingin meminta tahu apa yang ada di bawah perut.....),'' ujarnya disambut tawa ngakak oleh para hadirin.

Lain halnya dengan yang disampaikan wakil tokoh masyarakat Ir Suprapto MM. Mantan Sekda Wonogiri ini, membeber jangka Jayabaya tentang situasi zaman yang sekarang terasa tidak karuan. Zaman yang ditandai banyak orang yang suka melakukan korupsi, banyak orang pandai tidak dipakai, dan banyak orang cerdas disingkirkan.

Mengatakan demikian, hadirin pun riuh menyambutnya dengan ucapan "nggih niku leres" (ya itu betul) sambil tepuk tangan.

Bersamaan dengan acara forum silaturahim itu, Bupati Danar atas nama masyarakat dan Pemkab Wonogiri, memberikan 'serat kekancingan patisara' (surat piagam penghargaan) kepada mantan Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi. Ini untuk menghargai jasa Begug selama 10 tahun ketika menjadi Bupati Wonogiri, telah tampil menjadi sosok pelopor dan penggerak pembangunan di bidang perkoperasian.

Utamanya tentang kepeloporan Begug dalam melakukan pendirian massal koperasi Rukun Tetangga (RT) di seluruh Kabupaten Wonogiri. Yang jumlahnya mencapai 6.897 koperasi RT di 295 desa/kelurahan, yang tersebar di 25 kecamatan se Kabupaten Wonogiri.

Masih dalam rangkaian forum silaturahim ini, Bupati Danar Rahmanto, sebelumnya melantik secara massal sebanyak 24 kepala desa (kades) baru, hasil pemilihan kepala desa (pilkades) tahap pertama tahun 2012 yang dilaksanakan di 16 dari 25 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri.

(Bambang Purnomo/CN27) Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad

Peliculas Online

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar